Kamis, 03 Januari 2013

STORY || Tanks For Kindess Mom || Ilham Biased "MinVal"



“udahalah Pah, ngapain sih Papah ngurusin Ilham. Biarin Ilham nentuin hidup Ilham sendiri.” Ilham sepertinya sedang kesal dengan Papahnya, Om Dio

“Ilham… kenapa kamu jadi berubah seperti ini nak, sadar nak ini Papah.” Tampaknya Om Dio begitu kesal dengan Ilham yang akhir-akhir ini sikapnya berubah semenjak Mamahnya meninggal dan setelah itu Papahnya menikah dengan Tante Yusfy

“Pah, urusin tu isteri Papah.. kebanggaan Papah!!” ilham begitu emosi

Plakkksss….

Satu tamparan mulus didaratkan di wajah Ilham…

“Ilham, jaga mulut kamu. Papah sudah cukup sabar menghadapi kamu, tapi kamu malah semakin kurang ajar dengan Papah. Ham, Papah sedah menyerah menghadapi tingkah laku kamu. Sudah beribu-ribu kali Papah bilang ke kamu. Tante Yusfy sama sekali gak membunuh Mamah kamu. Tapi kamu selalu menuduh Papah seperti itu.” Om Dio benar-benar kehabisan kata-kata untuk menasehati Ilham

“hh, Papah pikir Ilham bakalan percaya? Enggak Pah. Papah sengaja membunuh Mamah, biar Papah bisa kan menikah dengan Tante Yusfy?” Ilham dengan kesalnya. Ia selalu menganggap kalau Papahnya telah membunuh mamahnya. Padahal Mamahnya meninggal murni karena kecelakaan. Dan Om Dio menikah dengan Tante Yusfy juga karena wasiat dari Mamahnya Ilham. Karena Tante Yusfy adalah teman dekat mamahnya Ilham

“Ilham.. sadar nak, Tante Yusfy itu orang yang baik,. Kamu harus bisa menghargai dia.” Om Dio kuwalahan menghadapi sikap Ilham yang keras kepala

“terserah… Ilham mau pergi…. Gak nyaman di rumah.” Ilham langsung menyaut kunci mobil yang ada diatas meja

“Ilham kamu mau kemana? Ilham.” Bentak Om Dio. Namun Ilham sama sekali tak mendengarkan perkataan Papahnya itu. Namun, tak lama kemudian Reza pulang

“Reza darimana kamu. Jam segini baru pulang?” tanya Om Dio

“suka-suka Reza dong Pah, ini hidup Reza. Jadi Papah gak usah ikut campur.” Balas Reza tersenyum sinis kearah Om Dio

“Papah gak habis pikir dengan kalian berdua. Kamu sama Ilham gak ada bedanya. Kalian berdua keras kepala.” Om Dio benar-benar tak kuasa menghadapi semua ini

“hh… ini semua karena Papah sendiri.” Reza langsung saja pergi ke kamarnya tanpa pamitan dengan Om Dio

“Rezaaa… kamu ini sungguh tidak sopan. Kamu sama sekali tidak pernah menganggap kalau Papah ini ada.. Rezaaaa..”

----

Pagi Harinya…

“Reza, Ilham. Makanannya dimakan dulu sayang. Ini makanan mamah yang masak buat kalian.” Ucap Tante Yusfy ramah

“gue gak napsu.” Dengan sadisnya Reza menolak

“Rezaaa.. jaga omongan kamu!!” bentak Om Dio

“hh… Ham, kita pergi aja.. males gue di sini!.” Reza

“iya Bang, gue juga males..” Ilham mengikuti Reza pergi

“maafkan sikap anak-anak ya Mah, jangan dimasukin ke hati.” Om Dio menenangkan Tante Yusfy

“hiks.. iya Pah, mamah ngerti.” Tante Yusfy memang orang yang baik, sabar, lembut, dan penyayang

“Mah, apa gak sebaiknya kita kasih tau yang sebenarnya(?)” ucap Om Dio

“tak perlu Pah, Mamah hanya ingin tau. Seberapa kuat ikatan batin Mamah dengan Reza dan Ilham(?)”

Hey? Apa maksud dari perkataan Tante Yusfy ini?? Ikatan batin? Bukankah ikatan batin hanya dimiliki oleh seseorang Ibu, ayah, dan anaknya?? Bukankah Tante Yusfy hanya Ibu tiri Reza dan Ilham. Tapi mengapa Tante Yusfy berucap seperti itu??...


----

“Bang, gue udah muak banget tinggal di rumah, apa lagi ada tu si tante-tente gilaa..” dengan kesalnya Ilham melontarkan uneg-unegnya

“tenang Ham, gue ada rencana..” Reza tersenyum sinis

“apa Bang rencana lo?” tanya Ilham

“Hh, Ham gue Cuma pengen bales dendam ini. Gue gak terima kalau dengan gampangnya posisi Mamah di gantikan oleh Tante Yusfy. Jujur Ham gue gak nyengka banget. Dengan tega Tante Yusfy ngrebut Papah dari Mamah. Dan gue juga yakin kalau kecelakaan mobil itu disebabkan oleh tante Yusfy, sehingga Mamah meninggal.” Dengan tanpa perasaan Reza melontarkan kata-kata itu. Padahal Mamahnya meninggal murni kecelakaan bukan karena Tante Yusfy

“iya Bang, gue juga ngrasa kalau Tante Yusfy penyebab kematian Mamah. jadi apa rencana lo bang??” Ilham kini mulai terbawa suasana. Sepertinya Reza mempunyai niat jahat untuk menyelakai Tanye Yusfy. Hey? Sadarkah Reza ini… Tante Yusfy sangat berjasa…. Dia bukan pembunuh*author emosi

Reza segera menguntarakan niatnya pada Ilham… benar saja Reza mempunyai niat buruk terhadap Tante Yusfy

----

Malam harinya….


Terlihat seorang wanita cantik ini sedang bersantai di depan TV menikmati acara televisi…. Tak lama kemudian Reza dan Ilham pulang…

“Reza.. Ilham kalian sudah pulang?” tanya Tante Yusfy dengan ramah

“bukan urusan lo!” dengan pedasnya Ilham menjawab sambutan Tante Yusfy

“udah Ham, kita ke kamar aja! Gak usah ngurusin dia.” Reza kini juga ikut-ikutan sinis. Ia langsung saja meninggalkan Tante Yusfy. Ilham juga lalu mengikiti Reza dari belakang

“Ya Tuhan. Sadarkah mereka aku ini ibunya(?)” dengan lirih disertai dengan air mata yang mengalir, Tante Yusfy tetap bersabar

Hey? Sebenarnya apa maksud kata-kata Tante Yusfy? Seolah-olah Tante Yusfy berucap jika dia adalah Ibu kandung Reza dan Ilham??... apa ini? Apa yang terjadi??


Pukul 23.15 waktu setampat…

Entah apa yang Reza dan Ilham lakukan dengan mobil Tante Yusfy

“Gimana Bang, udah belum?” tanya Ilham

“Bentar dulu Ham, susah ni.. gelap.” Reza

“ayoo Bang, cepet nanti keburu ketauan.” Ilham sedang was-was jika ada yang mengetahui jika ia dan Reza sebanernya sedang berniat mencelakai Tante Yusfy dengan mengotak-atik onderdil mobil Tante Yusfy. Karena Ilham dan Reza tau kalau besok Tante Yusfy pasti akan pergi untuk arisan dengan teman-temannya

“huh.. selasai juga dah.” Reza menghembuskan nafas lega

“udah bang ayo masuk!!.” Ilham

“iya ayo!!” Reza mengikuti Ilham dari belakang

Saat memasuki pintu utama…

Tiba-tiba…



“Ilham, Reza kalian darimana?” tanya Om Dio

“mampus, ada Papah lagi.” Batin Reza

“ngh~ kita.. kita daa…dariii..” Ilham benar-benar gugup

“kita dari beli makanan di luar soalnya Reza sama Ilham laper banget Pah. Iya kan Ham?” Reza menyenggol tangan kiri Ilham seperti member isyarat

“i.iya Pah.. perut Ilham sama Bang Reza laper banget tadi.” Dusta Ilham

“Reza, apa yang kamu bawa? Itu gunting untuk apa?” tanya Om Dio mulai curiga

“duh, sialan ni gunting. Aduh abis dah gue kalau ketauan.” Batin Reza keringat dinginnya mulai keluar

“itu gunting pasti punya yang jualan tadi. Iya kan Bang?” Ilham mulai ngelantur

“eh iya.. ini gunting punya yang jualan tadi Pah. Hehehe Reza gak sengaja bawa. Besok juga Reza balikin kok.” Dusta Reza

“ya sudah lupakan. Cepat kalian tidur! Ini udah malem!” suruh Om Dio. Reza dan Ilham hanya mengangguk lalu pergi ke kamar masing-masing


---

Pagi harinya….

Terlihat wanita paruh baya ini bernama Yustefy Amalia sedang bersiap untuk pergi dengan menggunakan mobilnya.. Tante Yusfy memang lebih suka nyetir sendiri daripada dengan supir. Saat di perjalanan tak ada yang aneh.. Tante Yusfy tetap santai dan enjoy saja dalam mengemudikan mobilnya… tiba-tiba BB’nya berdering tanda panggilan masuk…

“siapa sih tumben ada yang telfon.” Tante Yusfy berniat mengambil ponselnya yang berada dalam tasnya. Namun ponselnya malah jatuh

“yah, jatuh lagi!.” Tante Yusfy berniat mengambil ponselnya yang kini tepat berada di bawahnya tanpa menghentikan laju mobilnya. Karena terlihat sedang focus dengan ponsel yang ada di bawahnya, tanpa ia sadari ada seorang gadis kecil yang sedang menyebrang jalan… saat ia kembali focus dengan jalan.

“aaaaa….” Teriak gadis itu

“Astagaaaa…” pekik Tante Yusfy yang segera mengerem mobilnya, namun ternyata remnya blong. Akhirnya dengan terpaksa tante Yusfy memutar balikan setirnya..

“Brakkssss…” Mobil tante Yusfy menabrak sebuah pohon besar. Terlihat darah bercucuran mengalir di tubuh Tante Yusfy


----

Dengan segera Tante Yusfy dibawa ke rumah sakit. Dan pihak rumah sakit juga sudah menghubungi Om Dio. Dengan langkah terburu-buru Om Dio datang bersama Reza dan Ilham. Namun dilihat dari raut wajah Reza dan Ilham mereka sepertinya hanya biasa-biasa saja, bahkan mereka senang karena rencana mereka berhasil dan membuat Tante Yusfy celaka. Dan pihak kepolisian juga sudah mengatakn kalau Tante Yusfy kecelakaan disebabkan oleh rem mobil yang blong
“Reza jawab Papah! Apa kamu yang melakukan semua ini?” entah kenapa Om Dio menuduh Reza

“kok Papah nyalahin Reza sih? Emang Papah punya bukti apa?” Reza

“itu takdir Pah.” Tambah Ilham

“Reza, Ilham asalkan kalian tau.. Tante Yusfy itu IBU KANDUNG kalian.” Lirih Om Dio menitihkan air mata. Mata Reza dan Ilham melotot seketika

“hh.. Pah gak usah bohong. Ilham gak akan percaya sama omong kosong Papah!” elak Ilham

“Ilham Tante Yusfy itu ibu kamu. Ibu kandung kamu dan Reza.” Sangking geramnya Om Dio memfrontalkan kata-katanya. Ia menyatakan kenyataan yang sebenarnya

“Hh.. gak mungkin Pah Mamah kita itu bukan Tante Yusfy. Mamah kita udah meninggal.” Reza

“Za, Ham. Kalian berdua ini anak Papah dan Tante Yusfy. Mamah kalian Mamah Syifa, Mamah Syifa itu gak bisa punya anak. Makannya kita mengambil jalan pintas. Kita melakukan program bayi tabung. Dan kalian berdua adalah anak Papah dan Tante Yusfy. Sadar nak, Tante Yusfy itu sangat menyayangi kalian.” Om Dio dengan berlinang air mata

“Mamah… Mamah Yusfy.” Kini untuk pertama kalinya Reza dan Ilham menyebut Tante Yusfy dengan sebutan Mamah

“kalian harus sadar nak, Mamah Yusfy sangat menyayangi kalian. Jangan sia-siakan kasih sayang seorang Ibu!.” Lirih Om Dio

“ja..jadi Tante Yusfy itu Ibu kandung kita Pah?” tanya Ilham lirih

“iya nak, Tante Yusfy ibu kalian... jangan sia-siain kasih sayang seorang ibu. Ingat nak, diluar sana banyak sekali anak yang kekurangan kasih sayang seorang ibu. Jaga dan rawatlah Ibu kalian.” Lirih Om Dio memegang bahu Reza dan Ilham

“maafin kita Pah, kita salah.” Ilham dan Reza langsung berhamburan memeluk Om Dio :’(

----

Hari kian berlalu 2 hari sudah Tante Yusfy koma. Keadaannya kritis… dengan setia Reza dan Ilham berada di sisi Tante Yusfy. Mereka merasa bersalah. Mereka ingin menebus kesalahan mereka. Menginggat dulu kejadian 15 tahun silam, saat Ilham masih kecil, Ilham juga pernah mengalami kecelakaan. Ia membutuhkan donor darah. Namun darah Om Dio dan Tante Syifa tidak cocok dengan Ilham. Dan hanya darah Tante Yusfy yang cocok dengan Ilham. Dengan ikhlasnya Tante Yusfy mendonorkan darahnya untuk Ilham. Dan saat Ilham belum lahir, Reza juga masih kecil. Saat Tante Syifa dan Om Dio sedang mengurusi bisnis yang ada di luar kota, dengan setia dan penuh kasih sayang Tante Yusfy merawat dan menjaga Reza. Sungguh Ibu yang baik

“Mah, maafin Reza.. Reza pengen Mamah cepat sadar.” Lirih Reza meneteskan air matanya

“Ilham juga minta maaf Mah, maafin Ilham.” Ilham kini juga meneteskan air matanya

Entah mengapa tangan Tante Yusfy bergerak…

“Mamah udah sadar?” pekik Reza

“Re..za.. Il..llham.” ucap Tante Yusfy terbata-bata

“iya Mah ini Reza sama Ilham. Ham cepet kamu panggilin dokter!” suruh Reza

“iya Bang.” Ilham lalau pergi memanggil dokter

Skipp

Kini keadaan TanteYusfy sudah membaik. Om Dio, Reza, dan Ilham sangat senang. Mereka kini sedang bersendau gurau di ruang rawat Tante Yusfy. Senyuman mengembang di bibir Tante Yusfy.

“Mamah coba sekarang Mamah yang nyanyi.” Suruh Reza

“eh, bang lo bego amat sih. Mamah tu baru sadar dari koma. Masak di suruh nyanyi.” Sewot Ilham

“oh iya.. hehehe peace Mah..” ucap Reza cengengesan. Tante Yusfy dan Om Dio hanya tertawa


----

1 minggu sudah Tante Yusfy dirawat di rumah sakit, kini Tante Yusfy sudah diperbolehkan pulang

“Pah, Reza sama Ilham gak ikut jemput Mamah ya?” tanya Tante Yusfy

“mereka ada urusan di sekolah Mah. Sudahlah ayo kita pulang!” Tante Yusfy hanya mengangguk


Setelah sampai di rumah…..


Kini Om Dio mulai membuka handle pintu dan Tante Yusfy juga mulai masuk ke dalam rumah…

Tiba-tiba…

“Taraaaaa…..” teriak Ilham dan Reza

“Reza, Ilham…” kaget Tante Yusfy. Sungguh indah sekali di ditu ada kue dan balon banya sekali juga ada tulisannya ‘mother's day mom ♥‘

“maafin kita Mah..” Ilham dan Reza langsung memeluk erat tubuh Tante Yusfy

“iya sayang, jauh sebelum kalian minta maaf, Mamah udah maafin kalian :* “Tante Yusfy mengecup puncak kepala Ilham dan Reza satu persatu

“sekarang kita happy dong, kalian jangan nangis.” Tante Yusfy melepaskan pelukannya dan menghapuskan air mata Reza dan Ilham

“makasih Mah, Makasih udah jadi ibu yang baik buat Reza.” Reza

“makasih juga Mah udah jadi Ibu yang baik buat Ilham. You are my everything.” Ilham

“nah, kita kan udah damai. Sekarang kita have fun aja… kita pesta.” Om Dio

“ssippp Pah….” Reza dan Ilham

“Mamah bangga punya anak kayak kalian..” batin Tante Yusfy senang

Akhirnya mereka saling bercanda tawa, rasa senang dan kebahagian menyelimuti keluarga mereka. Ilham dan Reza sudah berjanji kalau mulai saat ini. Detik ini, mereka akan menyayangi Tante Yusfy. Tante Yusfy menitihkan air mata kebahagian……….
Sungguh besar pengorbanan Tante Yusfy. Ia rela di benci anak-anaknya asalkan anak-anaknya bahagia. Tak disangaka ternyata Tante Yusfy itu ibu kandung dari Reza dan Ilham :’)

“Dear mom, thanks for being the best mom and thanks for all your kindness. You're the stronger woman I ever known. Happy mother's day mom ♥”


[Translite]
“Untuk ibu, terima kasih ibu menjadi ibu terbaik dan terima kasih untuk semua kebaikan Anda. Kau wanita yang kuat yang pernah saya kenal. Selamat hari ibu ♥”





END



Berbahagialah kalian punya Ibu yang sangat menyayangi kalian. Ibu kalian tidak akan memarahi kalian jika kalian tidak bandel. Renungkan Blast, 9 bulan 10 hari ibu mengandung kita. Ibu dia adalah wanita. Namun dia bukan wanita biasa. Dia adalah wanita yang luar biasa. Di rela mempertaruhkan nyawanya hanya agar kalian bisa lahir di dunia ini. Ibu rela mengorbankan apa yang ia punya hanya demi kalian….
Dan kalian harus menyayangi ibu kalian setiap hari dan setiap waktu. Jangan hanya di hari ibu ini!!....
Stoopp Blast, hilangkan kebiasaan buruk kalian terhadap Ibu kalian,. Jika kalian ada salah cepatlah minta maaf, sebelum kalian menyesal!!.... sayangi Ibu kalian… ingat Blast “surga berada di telapak kaki Ibu!!..”


MinVal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar