Kamis, 03 Januari 2013

FANFICTION || Persue Love Bisma || Bisma Dicky Biased "Mindy"


  • Writer : Nindia Agustin
  • Tittle : persue Love bisma
  • FF : ONESHOOT
  • PG : 12+
  • Genre : sad + romance

All Member SM*SH
Note : ff ini percampuran dengan bahasa korea ya.. Mian yang kurang ngerti, yang belum ngerti bisa tanya di coment :)
NB : TYPO bertebaran . Mohon di maklumi.
cast :
¤ Bisma Karisma
¤ Park Ha Ni
¤ Shin Hyu Ri
¤ Dicky Prasetya.


Tiada hal yang berharga di dunia ini kecuali menyukaimu.
Tiada hal yang menarik di dunia ini kecuali dirimu.
Tiada hal yang sempurna di dunia ini kecuali memilikimu. -Park Ha Ni-

******************************************

HA NI POV
            cuaca di luar kini sedang hujan lebat, aku berdiri di depan kaca kamar ku yang tertutup rapat sehingga membuat embun di sana. Aku mulai menulis namanya di sana. Bisma. Ya nama orang yang kini ku tulis adalah bisma.

            “whether you know much i love you ?” ucap ku spontan karena tak kuat menahan rasa rindu yang kini mulai menyerang ku.

            “hhhhh... Bodohnya aku bisa mencintai orang seperti itu . Ck ! Sangat tidak masuk akal ! Orang yang dingin, acuh, tidak mau bergaul dengan orang lain selalin anak clubnya, dan .. Aahh aigooo !! Berhenti memikirkannya pabo!” omel ku pada diri ku sendiri. Aisshh.. Waeyo nama namja pabo itu selalu mengitari otak ku aaarrghh..

            “ha ni-ah..” suara panggilan lembut itu menghentikan aktivitas ku tentang bisma. Aku berbalik menghadapnya.

            “ohh ri-ah.. Kau datang ? Masuklah !” ucapku sambil beranjak menuju kasur ku yang bernuansa pink .

            “ha ni-a neo wae ?” tanya hyu ri yang mengerti perasaan ku saat ini. Aku membuang nafas berat.

            “bisma lagi ?” tanyanya. Yahh dia adalah orang satu satunya yang mengetahui perasaan ku kepada bisma. Aku mengangguk.

            “sudahlah.. Nyatakan saja perasaan mu itu. Sampai kapan kamu mau begini eoh ?” hyu ri memberi saran. Aku menatapnya nanar.

            “otthoke ? Aku tak tau bagaimana cara mengungkapkannya, di tambah lagi bisma terkesan sangat dingin di sekolah.

            “uumm.. Kalau kamu merasa malu menyatakan di hadapannya kenapa tidak menulis surat untuknya ? Mungkin cara itu akan membantumu” ucap hyu ri, aku menyaring setiap perkataannya.

            “aahh.. Geureu .. Aku akan melakukannya, kajja ! Bantu aku menulis surat untuknya. Kau akan membantuku kan ?” aku tersenyum sambil menarik tangannya ke meja belajar ku.

            “ne..” jawabnya simpel.


Universitas rivalhyun at 07:30

keringat dingin kini membasahi pelipis ku. Tangan ku dingin . Aku sakit. Surat yang semalam aku tulis bersama hyu ri ku buang jauh . Semua harapan pupus.

flashback on =>
kaki ku melangkah semangat menuju loker bisma. Aku sangat tidak sabar untuk memasukan surat yang sudah susah payah aku buat bersama hyu ri untuk bisma.

            “bisma-shi.. Chakkaman !" aku jelas mendengar suara yang asing dengan menyebut nama namja yang sangat aku sukai selama ini, aku pun mengedarkan pandangan.

            “wae ?!" bisma membalasnya dengan sebuah nada yang tinggi hapir seperti bentakan.

            “jebal.. Mianhe. Jeongmal mianhe !" ucap yeoja yang tadi memanggil bisma. Shin hyo ri.

            “aishh.. Sudahlah !" hyo ri yang memegang tangan bisma kini di hempas kasar oleh bisma sehingga hyo ri jatuh tersungkur.

Bisma mendelik kaget ketika melihat hyo ri jatuh dengan isak tangisnya, dia segera memposisikan tubuhnya tepat di hadapan hyo ri dan memeluknya.

            “mianhe.. Hiks hiks" hyo ri masih saja berusaha meminta maaf.

            ”gwenchana.." balas bisma sambil menepuk bahu hyo ri yang berada di pelukannya.

Flashback off.

Air mata ku terus mengalir sedari tadi, apa sahabatku menghianati ku ? Menusuk ku dari belakang secara perlahan ? Pertanyaa kini membendung otak ku.

            “bisma-shi.. Hyo ri-ah.. Hiks" aku tak kuasa menanggung sakit yang teramat di dadaku. Seperti kekurangan oksigen di sini, sesak !

            “bisma-shi.. Saranghae.. Aaaaaa" aku menjerit lepas melampiaskan semua rasa sakit ku.

Biar semua orang yang berada di sekitarku menatap aneh, biarkan mereka tau betapa sakitnya hati ku saat ini. Melihat orang yang aku sayangi berpelukan mesra di belakangku. Menyakitkan bukan ?

            “neo wae ?"

tiba tiba suara itu terngiang di telinga ku, segera aku edarkan pandangan ku ke arahnya. Bisma.

            “apa yang kau lakukan disini ?" tanyanya. Ishh namja pabo haruskah aku menjelaskan kalau aku sedang menangis eoh ?

            “ohh.. Arraseo . Kau sedang menangisi aku kan ?" ucapnya tanpa di saring terlebih dahulu. Mwo ?! Dari mana dia tau ?

            “kau.. Tau dari mana ?" tanya ku kaget. Aku mengusap air mata dengan punggung tangan ku.

            “bukan kah kau habis berteriak nama ku ?" aahh.. Dia benar. Aku baru saja meneriaki namanya. Aisshh otthoke ? Aku malu sekali saat ini .

BISMA POV


            “bukan kah kau habis berteriak nama ku ?" hahaha kena kau ! Wajahnya memerah seketika aku mengucapkan kata yang spontan keluar dari mulut ku.

            “a-ani" ucapnya simple sambil menunduk malu. Ternayata benar yang hyo ri bilang, dia juga menyukaiku bahkan saat aku berbicara yang pertama kali dengannya aku sudah bisa menyimpulkan bahwa dia sangat menyukaiku.

            “umm.. Bisma-shi. Boleh aku bertanya ?" mata ku pun beralih pada wajah manisnya yang baru saja terguyur air mata yang di sebebkan oleh ku. Walau jujur aku tidak tau mengapa dia menangisi ku. Apa karena dia sudah tau tentang penyakitku ? Ahh.. andwe ! Dia tidak boleh tau.

            “mwo ?" aku berusaha bersikap lembut padanya.

            “apa kau mempunyai hubungan khusus dengan hyo ri ?" nadanya seperti bergetar , matanya kembali memerah .

            “hyo ri ? Shin hyo ri ?" aku malah berbalik bertanya kepadanya, dia mengangguk.

            “aahh.. Ne.. Kita sangat dekat weayo ?" wajahnya seketika murung. Otthoke ? Yak ! Dia mengeluarkan air mata lagi. Weayo ?

            “apa aku salah berbicara ?" tanya ku hati hati. Dia kembali menghapus air matanya yang bebas berjatuh .

            “aniyo.." hanya itu ! Hanya kata itu yang dia lontarkan.

            “ohh.. Arra. Kau salah paham dengan perkataan ku tadi. Begini.. Aku dan hyo ri itu..."

            “cukup.. Aku tak mau mendengarnya. Jangan di teruskan lagi" ucapnya sambil menatap kupingnya rapat rapat. Aishh jinjja !

            “ani maksud ku.. Yak ! Lepaskan tangan yang membekap kuping mu itu, aku ingin berbicara" tutur ku emosi. Aku tau dia pasti menyangka aku dan hyo ri berpacarn aishh..

            “yak ! Bukan kah sudah ku bilang jangan berbicara lagi ? Jebaal.. Pergi lah !" ku buang nafas berat untuk menahan kesabaran ku. Baiklah aku mengalah.. Aku pergi.


Ingin rasanya menutup mata ini
Agar tidak lagi melihat sosok mu
Tapi seakan terjanggal mata ini susah untu menutup…
Ingin rasanya menutup kuping ini
Aku tidak mau mendengar rintih serta suaramu
Tapi seakn kaku tangan ini tidak mampu di gerakan.
Ingin aku berlari, pergi jauh dari u
Tapi seakan terendam formalin
Kaki ini tak mampu melangkah pergi –bisma karisma-




AUTHOR POV.
Kini ha ni tengah merebahkan di kasurnya. Fikirannya masih saja berkitar tentang bisma dan hyo ri.

            “ha ni-ah..” suara yang tak asing bagi ha ni pun terdengar jelas. Ha ni tidak bergeming sama sekali dari posisinya.

            “wae ? (kenapa ?) Ada apa kau ke rumah ku ?” ha ni memunggungi hyo ri yang datang menghampirinya.

            “kamu salah paham ha ni-ah. Aku dan bisma tidak berpacaran, kami saudara” ha ni terlonjat kaget dengan penuturan hyori. Benarkah ?, batin ha ni.

            “mwo ?! (apa ?!)” ha ni nampak terhentak dan duduk dari posisi tidurnya tadi, hyo ri pun mengikut duduk di sebelah ha ni.

            “ne.. (ya..) Nenek dan kakek ku melahirkan eoma (mama) ku dan ahjeusi (paman) . Ahjeusi itu adalah appa (papa) bisma” hyo ri pun menjelaskan pada ha ni yang terlanjur salah paham padanya.

            “ahh.. Benarkah ? Lalu, apa yang kau lakukan ketika menangis hadapan bisma tadi eo?” ha ni kembali menyelidik. Hyo ri sedikit tersentak.

            “privacy ha ni-ah.. Aku pulang ne..” ucap hyo ri pamit.

****************

            semenjak hyo ri menjelaskan pada ha ni tentang statusnya dengan bisma kini ha ni dan bisa pun mulai dekat. Entah kenapa sifat dingin dan cuek bisma seakan menghilang ketika berada di dekat ha ni.

            “ha ni-ah..” panggil bisma ketika mereka tengah berada di taman belakang kampus . Dengan posisi bisma menyandarkan kepalanya di bahu hani.

            “hhmm ?” hani bergeming sejenak.

            “aku takut kehilangan mu” ucap bisma yang spontan membuat ha ni mendelik kaget.

            “nado.. (aku juga) Bisma-shi” balas ha ni gugup. Jantung nya kini mulai tak bisa beraturan untuk berdetak. Darahnya berdesir cepat.

            “oh.. Hani-ah.. Kau mengenal dicky ?” tanya bisma tanpa merubah posisinya sedikit pun.

            “dicky sunbae (senior) ? Aku mengenalnya. Wae(kenapa ?) “ tanya hani.

            “dia sahabatku. Aku selalu berkata 'dicky yeoja itu untuk ku, jangan membuatnya menangis. Berusahalah mencintainya seperti aku mencintainya'” sorot mata bisma menggambarkan kesedihan. Nada suaranya pun bergetar lemah.

            “yeoja ? (gadis ?) Nuguseoyo ?(siapa ?) “ hani yang merasa penasaran pun bertanya pada bisma.

            “kau akan mengetahuinya nanti” bisma pun mengangkat kepalanya yang semula berada di bahu hani.
Bisma memegang pipi hani dengan kedua tangannya.

            “hani-ah.. Aku ingin sekali melihat mu bahagia. Bisa kah kau menuruti perintah ku kali ini ?” ucap bisma hati hati. Bisma menatap dalam mata hani.

            “mwoya bisma ?” hani pun mulai melemah karena terus menatap mata bisma.

            “jauhi aku, dan berlindunglah dengan dicky” mata bisma kini mulai berkaca kaca, begitu pula hani. Mata nya melotot ketika mendengar perkataan bisma.

            “a-ani (tidak) aku tidak bisa melakukan itu bisma" hani mulai menjatuhkah air matanya.

“uljima hani-ah.. Aku akan selalu disisi mu. Tapi untuk sekarang kau menjauhlah.” bisma mengusap pelan pipi hani yang di basahi oleh air mata akibat ulanya yang ke-dua kalinya.

            “waeyo (kenapa ) bisma ? Jangan tinggalkan aku” secara spontan hani memeluk bisma dengan erat, bisma semakin sakit menerima kenyataan ini.

            “mianhe (maaf) hani-ah.. Aku pergi ne.” bisma mulai melepaskan pelukannya dengan hani.

****************

universitas rivalhyun at 14.00


HA NI POV
            kini aku sedang duduk dengan dicky sunbae. Sejak kemarin aku tidak melihat bisma di kampus, entah ada apa dengannya hati ku selalu saja gelisah bila mengingatnya.

            “dicky sunbae (senior).. Boleh aku bertanya ?” aku pun memberanikan diri untuk bertanya pada dicky sunbae setelah beberapa menit kami terdiam dalam fikiran masing masing.

            “ne..” ucapnya simple tentu dengan sebuah senyum yang khas dari bibirnya.

            “kemana bisma ? Kenapa aku tidak pernah menemukannya di kampus ?” wajah dicky sunbae perlahan merengut aku pun kurang tau mengapa dia seperti itu.

            “bisma sedang malas untuk kuliah, dia anak yang nakal dan suka membolos. Apa kau tak tau ?” dicky sunbae menjelaskan dengan sedikit gugup dan aku meyakini pasti dia berbohong.

            “ohh.. Tap...” belum sempat aku bertanya lebih serius lagi tiba tiba handphone dicky sunbae berdering.

            “ohh yeobseo ? (hallo ?) “

            “.....”

            “nugu ? (siapa ?)”

            “......”

            “mwo ?!  (apa ?!) Geudeu (baiklah) aku akan segera kesana”

            “dicky sunbae wae ? (kenapa ?)” tanya ku ketika dicky sunbae memasukan ponselnya ke saku celana nya dan menarik tangan ku.

            “kajja (ayo). Ikuti aku, kalau kamu mau bertemu dengan bisma.” ucapan dicky sunbae mampu membius ku. Aku menurut dan mengangguk serta mengikuti langkahnya menuju rumah sakit. Mwo ? Rumah sakit ? Apa bisma sakit ?

            “dicky sunbae .. Mengapa kita mengambil jalur menuju rumah sakit ? Apa bisma sakit ?” tanya ku antusias kepada dicky sunbae yang fokus menyetir .

            “mianhe (maaf) ha ni-ah.. Mungkin kini saatnya kamu mengetahuinya.” tutur dicky sunbae, aku masih terpaku dan siap mendengar penjelasan nya yang selanjutnya.

            “bisma.. Mempunyai penyakit tumor otak. Tumor selalu tumbuh. Padahal bisma sudah melalui operasi tumor sebanyak 3 kali. Bisma menyerah dan pasrah saat ini. Kau tau mengapa ia dingin terhadap orang lain termasuk kamu ? Itu semua karena dia tak ingin saat dia pergi banyak orang yang menangis karena dia. Dan kau tau mengapa dia mendekatimu ? Karena dia mencintaimu. Tapi dia tak ingin memberikan harapan kepadamu karena bisma tau kamu sangat menyukainya. Tiba tiba bisma menghilang dari kehidupan mu. Dia menghilang dan memeri tanggung jawab kepada ku untuk selalu menjaga mu. Jadi kau harus tau, bahwa bisma sangat mencintai mu selama ini” tutur dicky yang membuat ku sukses menangis di dalam mobil.

            Beberapa saat kemudia, aku dan dicky sunbae sampai di rumah sakit tempat bisma sedang terbaring lemah. Pintu ICU terlihat tertutup rapat, di sana juga sudah ada hyo ri. Segera aku berlari ke arahnya dan memeluknya erat.

            “hyo ri-ah.. Bisma hiks” aku terus menangis di pelukan hyo ri menahan semua rasa sakit yang lagi lagi melanda dada ku.

            “mianhe hani-ah aku tak pernah bercerita tentang ini” hyo ri melepaskan pelukan ku dan menatap wajah ku iba. Aku mengangguk.

            Saat suasana haru menyelimuti kami, dokter keluar dan memintaku untuk masuk ke dalam karena bisma terus saja memanggil nama ku.

            “hani-ah..” panggil bisma saat aku sampai di sampingnya.

            “ne bisma.. Aku di sini hiks, bertahanlah” jawab ku sambil memegang erat tangannya.

            Ku lihat ujung matanya mulai mengalirkan air mata kesedihan. Tangannya berusaha untuk menghapus air mata ku. Dan kalian tau ? Itu malah semakin membuat ku ingin menangis kencang di sana.

            “hani-ah.. Saranghae..” aku menyunggingkan senyum ketika mendengar kata indah dari mulut bisma.

            Baru saja aku ingin membalas ucapannya, tubuhnya kejang kejang. Dokterpun mendorong ku paksa dan mulai menempelkan alat pemacu jantung ke arah dada bisma.

            “bisma-shi.. Bertahanlah” aku menutup kuping dan mata ku rapat rapat berharap saat ku buka mata bisma kembali hadir dan memeluk ku erat.

Tttttttttiiiiiitttttttttttt.....

            Suara dengungan yang menurut ku sangat menyakitkan kini terdengar . Tangan ku yang menutup kuping ku rapat mulai terlemas, mata ku pun tak mampun untuk tak menangis ketika melihat garis lurus berwarna hijau di sana.

            “ANDWEEEE..... BIISSMAAA” aku berteriak dan menerobos masuk . Kembali ku genggam tangan bisma yang mulai dingin. Aku menangis sejadi jadinya di sana.

            “bisma.. Kau curang ! Kenapa kau begitu cepat meninggalkan ku ! Ireona (bangun) bisma-shi.. Palli ireona !! (cepat bangun) “ aku terus saja membangunkan tubuh bisma yang sudah tidak bernyawa.
Kini semangat ku menghilang aku mencium dahi bisma sejenak lalu menempelkannya ke dahi ku..

            “bisma-shi.. Nado (aku juga) saranghae ...”


AND_

bisma karisma 

dicky prasetya 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar